Sungguh menyesakkan kalau terpaksa tidak ikut bertanding karena menderita cedera. Apalagi kalau punya kans untuk menang dan merebut medali. Yang menyesal bukan hanya si atlet saja, tetapi juga official, pelatih, dan daerah yang diwakilinya. Penyelasan memang tinggal penyesalan, mau bilang apa?
Bisakah hal itu (cedera sebelum bertanding) di hindari tetapi tubuh tetap fit dan siap bertanding?
Jawabannya : SANGAT BISA!!
Para atlet dunia banyak yang melakukannya dengan latihan tanpa impak (no impact exercises) yaitu dengan JOGGING DI DALAM AIR! Dengan menggunakan sabuk khusus Jogging di dalam air seperti Water Jogging Belt mereka melakukan latihan kebugaran dan jogging di dalam air dengan intensitas tinggi tanpa perlu was-was terkena cedera.
Mary Decker-Slaney, pelari Olimpiade, melakukan lari di dalam air secara ekstensif sebelum memecahkan rekor dunia lari 2000 meter. Dia berada di kolam renang sebulan penuh dan hanya menyelesaikan satu latihan darat sebelum menciptakan prestasi hebat itu.
Bahkan pelari seperti Carl Lewis pelari 100 dan 200 m yang mengoleksi 9 medali emas olimpiade juga menggunakan joging air dalam pola pelatihan nya.
Jadi, mumpung PON belum mulai, masih ada waktu bagi atlet tidak untuk tidak mengalami cedera namun tetap fit, siap bertanding, dengan berlatih menggunakan sabuk jogging air seperti Water Jogging Belt.
Kini anda tidak perlu impor lagi karena Water Jogging Belt telah tersedia di Indonesia. Silahkan cek disini, Pertama di Indonesia.
Untuk para pelatih dan official tim, jangan biarkan atlet anda cedera sebelum bertanding. Gunakan Water Jogging Belt utk menjaga kesiapan mereka tanpa resiko cedera. Ingat menyesal kemudian tak ada gunanya!