Ada 4 aspek yang membedakan antara Lari di Air atau Water Jogging dengan Lari di Darat yaitu Beban/Benturan, Resistansi, Akses, dan Resiko Cedera. Lihat tabel berikut ini:



Aspek

Lari Air (Deep Water) Lari Darat
Beban / benturan

Sangat rendah / nyaris tidak ada Tinggi, terutama di sendi kaki dan lutut
Resistansi

Tinggi — air melawan gerakan Lebih mudah karena udara lebih ringan
Akses Perlu kolam dengan kedalaman tertentu Bisa dilakukan hampir di mana saja (jalur, treadmill)
Risiko cedera Lebih rendah Lebih tinggi terutama jika teknik buruk atau permukaan keras

Peralatan yang Diperlukan

Untuk lari air yang efektif dan nyaman, kamu butuh:

  • Sabuk apung  seperti AA Water Jogging Belt
    Alat ini membantu menahan tubuh agar tetap mengapung dan memudahkan gerak lari tanpa kamu harus “berenang” terus.  

  • Mungkin alat hidro tambahan
    Seperti kaos kaki air, hand paddle, atau glove, untuk variasi intensitas.  

  • Topi renang / penutup rambut
    Untuk kenyamanan dan agar rambut terlindung dari klorin.  

Banyak beredar sabuk apung abal-abal diluar sana yang tidak memenuhi fungsi dan kenyamanan. Gunakan sabuk apung yang baik seperti AA Water Jogging Belt (Recomended) yang dibuat dari bahan berkualitas tinggi dan dibuat secara ergonomis. 

AA Water Jogging Belt



Contoh Sesi Lari Air

Rancangan sesi sederhana:

  • Pemanasan: 5–10 menit aktivitas ringan + peregangan

  • Interval utama: 20–40 menit latihan dengan variasi intensitas (misalnya 2–3 menit ringan + 1 menit cepat, ulang berkali-kali)  

  • Pendinginan: 5–10 menit aktivitas ringan + peregangan

Kamu juga bisa menambahkan variasi seperti tendangan samping, angkat lutut, rotasi lengan, atau gerakan lain untuk memperkaya sesi latihan.  


Catatan

Lari air (deep water running) adalah metode luar biasa untuk tetap aktif selama masa pemulihan, atau sebagai alternatif latihan rendah benturan. Dengan postur yang tepat, alat apung yang memadai, dan perhatian terhadap tanda-tanda tubuh, kamu bisa menikmati manfaatnya tanpa risiko besar.

Namun, selalu ingat: bila kamu punya cedera, kondisi medis, atau merasakan ketidaknyamanan saat latihan, diskusikan dulu dengan fisioterapis atau tenaga medis sebelum lanjut.